(Masih) berusaha menjadi penonton. Ini tentang mereka. Berulang
kali mengucap, terlihat. Jelas sekali. Kamu-- Entah. Tak pernah padamkah
seperti yang diangan-angankan selalu? Ingin berkata, bolehkah terlibat? Melihatmu
membohongi dirimu sendiri. Naif sekali kau masih berkata tidak. Sedih melihatmu
seperti itu. Sakitkah rasanya?
(Masih) berusaha menjadi penonton. Bagaimana rasanya, kawan?
Bilamungkin aku bukan kawanmu, anggap saja aku sekali ini. Sepi? Dia yang
selalu semu untukmu. Jangan kawan, jangan. Aku tahu, kau memang tak terbantahkan.
Kau-lah dewa nya. Namun dia?
(Masih) berusaha menjadi penonton. Sudah tak terbendung lagi.
Bisakah aku lebih dari sekedar menatap dari kejauhan? Tolong. Tembokmu terlalu
tebal. Bisakah aku menembus dinding tembokmu? Terbersit lagi.
Aku hanya penonton. Ya. Hanya penonton. Tak lebih, dan tak akan pernah lebih
dari sekedar penonton, pengamat yang (sangat) ingin dapat terlibat. Maaf.Masih berusaha menjadi penontonkah aku sekarang?